Selasa, 12 Februari 2013

ICT Singapore dalam pendidikan


Yuk kita intip ICT master plan singapore dalam bidang pendidikan yaaaaa.......siapa tau ada yang bisa kita tiru suatu hari nanti ..walau level kita masih jauh dari singapore atau malaysia ..tapi boleh donk kita berangan-angan .....paling gak kita bisa lihat negara tetangga itu seperti apa sih ..gitu 
Ada 4 (empat) tujuan utama pada Master Plan IT ke-3 yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Singapura pada tahun 2008 dalam rangka untuk peningkatan hasil belajar mengajar di Singapura. Empat tujuan tersebut adalah:
  1. Memperkuat kompetensi untuk belajar mandiri.
  2. Menyesuaikan pengalaman belajar berdasarkan bahwa setiap siswa dapat belajar sebaik mungkin.
  3. Mendorong siswa untuk lebih giat belajar dan memajukan cara belajar mereka.
  4. Belajar di mana saja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, maka ada 4 (empat) strategi yang akan dilakukan yaitu:
  1. Memasukkan ICT (Information, Communication and Technology) ke dalam inti dari proses pendidikan
  2. Fokus pada peningkatan kemampuan dan keahlian dari tenaga pengajar.
  3. Meningkatkan berbagi praktik-praktik penerapan ICT serta inovasi-inovasi.
  4. Membangun infrastruktur di mana diperlukan untuk meng-upgrade teknologidemi memaksimalkan potensi ICT dalam dunia pendidikan
Di negara yang luasnya tidak lebih besar dari luas wilayah Jakarta ini, penerapan ICT dalam dunia pendidikan telah dilaksanakan sejak tahun 1997. Hal ini berdasarkan IT Master Plan pertama yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan Singapura pada tahun 1997. Sedang untuk IT Mster Plan kedua yang merupakan perbaikan dari sebelumnya telah diluncurkan pada tahun 2002.
Apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Singapura ini merupakan langkah awal yang sangat bagus dalam penerapan ICT ke dalam dunia pendidikan. IT Master Plan pertama yang diluncurkan pada tahun 1997selangkah lebih awal dengan apa yang dicanangkan oleh UNESCO. Memasuki era informasi sejak tahun 2000, UNESCO mencanangkan empat tahapan dalam mengimplementasikan ICT dalam proses pembelajaran, yaitu:
1. Emerging: menyadari pentingnya ICT untuk pendidikan;
2. Applying: mulai menjadikan ICT sebagai obyek yang harus dikuasai/dipelajari.
3. Integrating: menjadikan ICT sebagai media semua materi pembelajaran.
4. Transforming: menjadikan ICT sebagai katalis pembaharuan pembelajaran.
Kemudian bagaimana dengan negara kita Indonesia?
Dalam hal ini penerapan ICT dalam proses pembelajaran di Indonesia menurut UNESCO, masih pada level ”applying” atau dengan kata lain masih dalam tahap “Learning to Use ICT” sebagai bukti dengan dijadikannya ICT sebagai mata pelajaran wajib di SMA sejak tahun 2005. Berdasarkan hal di atas maka perlu adanya usaha-usaha yang bertujuan agar kita beranjak dari tahapan sekarang menuju ke tingkat integrasi ICT sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam proses KBM di sekolah. Hal ini berdasarkan pernyataan PBB yaitu “Untuk membangun “21st century skills” yaitu technology and media literacy; effective communication; problem solving/critical thinking; dan collaboration, memerlukan penerapan ICT yang terintegrasi dalam proses pembelajaran.
Sumber:

e

apaan tuh master plan











Noun

Ngomong2 tentang ICT Master Plan ...tau gak definisi Master plan
secara ICT Master Plan Indonesia terdiri dari
ICT
Master Plan
Indonesia
IT Master Plan merupakan suatu perencanaan jangka panjang dalam pengembangan sistem informasi guna mendukung visi dan misi perusahaan. IT Master Plan berisi strategi-strategi organisasi atau perusahaan dalam memanfaatkan teknologi informasi sebagai enabler dan menambah keunggulan yang kompetitif. IT Master Plan membahas mulai dari visi dan misi organisasi atau perusahaan sampai pada perencanaan manajemen proyek IT.

Saat ini, penggunaan teknologi informasi (TI) di perusahaan semakin meningkat. Tidak hanya untuk proses operasional sehari-hari, tetapi juga dalam proses pengambilan keputusan. Bahkan, di beberapa sektor industri seperti perbankan dan keuangan ketergantungan pada TI sangat besar. 
Namun demikian, perusahaan tidak bisa secara gegabah mengeluarkan investasi untuk implementasi TI. Mereka perlu memperhitungkan cost dan benefit yang dihasilkannya. Itulah sebabnya, perusahaan membutuhkan semacam blue print -- yang sering disebut IT master plan atau IT strategic plan -- sebagai dasar perusahaan dalam mengimplementasi TI. 
IT master plan intinya berisi rencana strategis perusahaan dalam mengimplementasi dan membangun sistem informasi. Di dalamnya memuat pedoman kebutuhan sistem informasi seperti apa yang diperlukan perusahaan. 
Yang penting dicatat, IT master plan merupakan turunan dari business plan perusahaan. Alasannya, TI diimplementasi sebagai tool untuk membantu perusahaan mencapai visi dan misinya. Maka, tanpa ada visi dan misi yang jelas dari perusahaan, IT master plan juga tidak bisa dibangun. 
Banyak sekali manfaat IT master plan untuk perusahaan. Pertama, IT master plan menjadi dasar bagi perencanaan perusahaan dalam investasi dan implementasi TI. Dengan demikian, perusahaan tidak lagi sekadar beli ataupun instal, tetapi mempunyai perencanaan yang baik. 
Kedua, perusahaan bisa mengurangi berbagai risiko yang mungkin timbul dalam implementasi IT. Menurut pengamat TI Richardus Eko Indrajit, banyak sekali risiko yang mungkin timbul dalam implementasi TI, di antaranya:
(1) Ketidaksesuaian antara kebutuhan bisnis dengan sistem informasi yang dibangun;
(2) Banyak aplikasi yang tambal sulam, sehingga tidak bisa saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain;
(3) Investasi yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat seperti yang diharapkan;
(4) Standar kualitas sistem informasi tidak sesuai dengan standar industri yang semestinya. 
Dengan adanya perencanaan yang jelas, perusahaan bisa mengelola risiko tersebut dengan baik sejak awal. 
Manfaat ketiga, IT master plan bisa menjadi alat kontrol dan parameter yang efektif untuk mengkaji performa dan keberhasilan implementasi TI di suatu perusahaan. Dalam satu tahun misalnya, perusahaan bisa melihat sistem apa saja yang sudah atau belum diimplementasi. 
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan orang adalah Bagaimana memulai membangun IT master plan untuk perusahaan? Ini memang pertanyaan yang wajar mengingat pembangunan IT master plan bukanlah pekerjaan yang mudah. 
Yang patut diingat, karena IT master plan harus mengacu pada business plan perusahaan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami visi-misi perusahaan, serta target dan tujuan yang akan dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dari situ kita bisa melakukan breakdown secara lebih detail untuk mengetahui informasi bisnis seperti apa yang dibutuhkan. 
Kebutuhan informasi itu misalnya bisa berupa informasi real time tentang kondisi keuangan, profil pelanggan, efektivitas marketing channel, produktivitas setiap pekerja, produktivitas mesin, tingkat inventori, profitabilitas setiap produk, dan berbagai informasi spesifik lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. 
Dari berbagai kebutuhan informasi bisnis inilah yang kemudian diterjemahkan menjadi kebutuhan sistem dan teknologi seperti apa yang harus diimplementasi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Biasanya, kebutuhan sistem dan TI ini pada saat implementasi diterjemahkan secara teknis menjadi kebutuhan aplikasi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Dalam proses ini juga dijabarkan bagaimana perusahaan akan mengelola berbagai sumber daya yang ada mulai dari aspek organisasi, SDM (brainware), ataupun perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang akan diimplementasi. 
Bagian akhir dari IT master plan adalah manajemen proyek. Pada bagian ini dipetakan proyek TI apa yang menjadi skala prioritas perusahaan dibandingkan dengan proyek yang lain. Manajemen proyek juga mengatur kalender implementasi setiap proyek hingga kurun waktu tertentu, misalnya 3-5 tahun ke depan. Hal ini akan sangat berguna bagi perusahaan dalam mengatur sumber daya mulai dari keuangan, SDM, dan berbagai sumber daya lain yang terkait. 
Di beberapa kasus, IT master plan biasanya mengalami revisi sesuai dengan dinamika bisnis dan kebutuhan perusahaan. Tentu saja, biaya implementasi TI yang sering sangat mahal itu, akan lebih mudah dikelola dan dikontrol risikonya jika perusahaan mempunyai IT master plan yang baik.
Manfaat IT Master Plan
• Perusahaan bisa mengurangi berbagai risik yang mungkin timbul dalam implementasi IT.
• IT master plan bisa menjadi alat kntrl dan parameter yang efektif untuk mengkaji performa dan keberhasilan implementasi TI di suatu perusahaan.
• IT Master Plan akan menjadi dasar bagi perencanaan perusahaan dalam investasi dan implementasi teknologi informasi. Dengan demikian, perusahaan tidak lagi sekedar beli ataupun install, tetapi mempunyai perencanaan yang baik
• Perusahaan bisa mengurangi berbagai resiko yang mungkin timbul dalam implementasi IT. Menurut Dr. Richardus Eko Indrajit, banyak sekali resiko-resiko yang mungkin timbul dalam implementasi IT, di antaranya:
1. Ketidaksesuaian antara kebutuhan bisnis dengan sistem informasi yang dibangun.
2. Banyaknya aplikasi yang tambal sulam sehingga tidak bisa saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain.
3. Investasi yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat seperti yang diharapkan. 
4. Standar kualitas sistem informasi tidak sesuai dengan standar industri yang semestinya. 
Dengan adanya perencanaan yang jelas, perusahaan bisa mengelola resiko tersebut dengan baik sejak awal.
Dalam pembuatan IT Master Plan harus mengacu pada Business Plan perusahaan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami visi-misi perusahaan, target dan tujuan yang akan dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dari situ kita bisa melakukan breakdown secara lebih detil kebutuhan informasi bisnis seperti apa yang dibutuhkan. Dari berbagai kebutuhan informasi bisnis inilah yang kemudian diterjemahkan menjadi kebutuhan sistem dan teknologi seperti apa yang harus diimplementasikan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan sistem dan teknologi informasi ini pada saat implementasi diterjemahkan secara teknis menjadi kebutuhan aplikasi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) . Dalam proses ini juga menjabarkan bagaimana perusahaan mengelola berbagai sumber daya yang ada mulai dari aspek organisasi, personel, maupun perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang akan diimplementasikan.
IT Master Plan yang baik berisi:
1. Halaman pendahuluan yang menceritakan kondisi sekarang.
2. halaman penjabaran yang menjabarkan tujuan dari master plan.
3. Halaman tentang kebijakan yang harus dibuat untuk mendukung master plan.
4. Halaman yang memuat strategi implemntasi dengan memperhitungkan analisis SWOT.
5. Halaman action yang harus diambil.
6. Halaman paparan hasil yang akan dicapai dari action-action tersebut.
7. Rekomendasi yang diberikan dalam implementasi IT.
Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan IT Master Plan yang baik, bisa dilihat dari Master Plan Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam membuat jaringan komunikasi di kota Jakarta dimana Master Plan tersebut sudah memenuhi ciri-ciri Master Plan yang baik.
Memulai membangun IT Master Plan
• Memahami visi-misi perusahaan, serta target dan tujuan yang akan dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
• Melakukan requirement gathering untuk menggali kebutuhan bisnis perusahaan, selanjutnya mengdentifikasi permasalahan dan sasaran perbaikannya.
• Melakukan analisis kebutuhan dan menggali slusi permasalahan yang ada. Selanjutnya memdelkan hubungan yang mengkaitkan kebutuhan bisnis beserta slusinya.
• Menurunkan slusi IT menjadi arsitektur prses bisnis, dan selanjutnya melakukan analisis kesenjangan antara prses bisnis yang ada dengan rancangan arsitektur prses bisnis ideal.
• Merancangan arsitektur sistem infrmasi guna mendukung prses bisnis ideal yang dihasilkan, kemudian melakukan analisis kesenjangan antara current sistem infrmasi dengan sistem infrmasi ideal.
• Merancang arsitektur teknlgi guna menentukan kebutuhan teknlgi tepat guna untuk mendukung jalannya arsitektur system infrmasi, kemudian melakukan analisis kesenjangan antara current teknlgi dengan rancangan teknlgi ideal.
• Melakukan pengujian terhadap kelayakan hasil perancangan IT master plan perusahaan
• Memetakan pryek TI apa yang menjadi skala priritas perusahaan dibandingkan dengan pryek yang lain.
• Mengatur kalender implementasi setiap pryek hingga kurun waktu tertentu.
• Mengatur sumber daya mulai dari keuangan, SDM, dan berbagai sumber daya lain yang terkait 
http://aheva17.blogspot.com/2010/07/master-plan_30.html

master plan
 - a long-term outline of a project or government function; "the zoning board adopted a master plan for the new development"

planprogramprogramme - a series of steps to be carried out or goals to be accomplished; "they drew up a six-step plan"; "they discussed

master plan
n.
A plan giving comprehensive guidance or instruction.


Senin, 11 Februari 2013

ICT in indonesia according to Pooja Thawani


ICT in Indonesia

Demand for information, media and edutainment services is growing at an unprecedented pace in Indonesia, with the country emerging as a major market in global terms: Indonesia is now the world’s second largest market for both Facebook and Blackberry, and has Twitter’s third largest user base.

Market overview

The Indonesian IT market is expected to grow at a compound annual growth rate (CAGR) of 17% over the 2011- 2015 period. The market potential of providing enterprises with ICT services in Indonesia is expected to reach US$3 billion by 2015, while the market potential for consumer services is estimated at approximately US$1.5 billion.
With nine mobile network players, and 98% prepaid in the mobile telecom sector, this market is one of the most attractive telecommunications markets for foreign companies.
The number of Internet users in Indonesia is also expected to rocket from 40 million in 2011 to 175 million by 2016, accompanied by a boom in data connection subscribers, which is expected to grow from 52 million in 2011 to 167 million in 2016.

Key opportunities

The significant market growth translates into business opportunity for mobile operators and companies providing Internet-based services to consumers and enterprise, including.
  • Mobile broadband IT
  • Web-enabled mobile VAS such as social networking applications, mobile Internet products
  • Digital content
  • E-commerce
  • Cloud services
  • Data centre
  • Risk and compliance management
  • Governance security
  • Asset management/wealth management solutions
  • Advance electronic payment solutions (E-Payment)

Getting into the market

Finding a local partner is recommended as a key to market entry. To take advantage of the opportunities available, it is crucial that companies:
  • Appoint the right business partner (after undertaking due diligence work)
  • Visit the market on a regular basis (face-to-face contact and the development of relationships is critical to business success)
  • Prepare comprehensive information packs profiling your company, product specifications, pricing and terms of payment
  • Participate in major trade exhibitions to showcase products/ services to relevant audience/ buyers
Indonesia’s telecom sector is regulated by the Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). The maximum limit of foreign ownership in telecommunication companies in Indonesia is 49% in the fixed sector and 65% in the mobile sector

Contacts

Market intelligence is critical when doing business overseas, and UKTI can provide bespoke market research and support during overseas visits though our chargeable Overseas Market Introduction Service (OMIS).
To commission research or for general advice about the market, get in touch with our specialists in country - or contact your local international trade team.
Pooja Thawani, British Embassy Jakarta, Indonesia. Tel :+62 21 2356 5257, Fax : +62 21 2356 5352 or email :Pooja.Thawani@fco.gov.uk

UKTI Events

UKTI runs a range of events for exporters, including seminars in the UK, trade missions to overseas markets and support for attendance at overseas trade shows.

Major Events

INDOCOMTECH 2012, 31 October – 04 November 2012, Jakarta Convention Centre

Useful links

Jumat, 01 Februari 2013

Masa Depan ICT Indonesia


Firma Frost & Sullivan memberikan gambaran seperti apa tren ICT Indonesia untuk ke depannya.

Mereka adalah:

- Post PC era (smartphone dan tablet yang mengalahkan jumlah PC).kayaknya deh sekarang banyak banget orang indonesia yang indonesia tua muda , punya smag.rtphone baik android, bb , dll ..belum lg  tablet buat kerja atau cuma gengsi doang..harga yang makin murah dan fasilitas yg makin bervariasi membuat orang berlomba2 membeli gadget ...bahkan katanya jumlah  pemakainya  meningkat terus...setiap pameran komputer orang pasti merubungi stand tablet en smartphone ...dibanding dulu sih laptop..karena lebih ringkas dan kecil tp bisa  ngapa2in ....gitu 
- Kenaikan konsumsi konten data meningkat....
nah ini gak diragukan lagi ....coba aja silakan intropeksi diri sendiri pasti adanya gadget2 konsumsi konten jadi meningkat secara otomatis ..karena tanpa adanya konten data semua akan percuma ...

- Semakin banyaknya perangkat yang terhubung dengan internet, yoi ini udah pasti ...dimana aja kapan aja pengennya berhubungan sama internet ...di kereta, di jalan , bukan cuma kantor atau rumah semua orang pengennya connected sekarang...

- Semakin dekat dengan pengaplikasian teknologi LTE.makin kesini kayaknya LTE akan semakin berkembang gitu jg dengan perangkatnya, jd tenang aja kita pasti mendekati LTE yang serba cepat 

- Tren cloud computing yang semakin digemari.

Seringkali di media internet, cetak maupun elektronik kita mendengar istilah Cloud Compuitng, trus apa sih Cloud Computing itu? Apakah ini merupakan teknologi baru atau teknologi lama dengan sebutan baru?
Cloud Computting atau komputasi awan adalah komputasi berbasis internet dimana semua layanan dapat digunakan atau di akses melalui internet. Secara teknis gabungan dari banyak server untuk menyediakan sumber daya agar dapat di manfaatkan bersama. Sumber daya bisa berupa aplikasi, storage, data dan lain lain. Sebenarnya sebagian teknologi ini sudah akrab dengan kita seperti layanan email, yahoo, plasa, google, hotmail, skydrive, google doc dan office Web app.
Layanan Cloud Computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja dan alat apa saja seperti layanan email bisa di akses dari kantor, rumah, warnet menggunakan komputer, handphone atau tablet asalkan semua terkoneksi ke internet. Dengan layanan ini pelanggan dapat membeli atau berlangganan layanan sesuai dengan yang mereka butuhkan saat itu, dengan kata lain jika suatu hari terjadi peningkatan penggunaan, pelanggan dapat menambah paket layanan dan jika suatu hari kebutuhan menurun pelanggan juga dapat menurunkan paket langganannya, hal ini akan menghemat biaya pengeluaran pelanggan. Tentu yang di untungkan adalah pelanggan, mereka tidak perlu berinvestasi secara besar-besaran di depan, seperti harus membeli hardware, license, melakukan development, deployment dan juga maintenance, semua akan di lakukan oleh penyedia layanan Cloud Computing. Layanan ini juga sangat cocok untuk UKM (usaha kecil dan menengah) yang biasanya tidak mempunyai biaya IT yang terlalu besar, dengan biaya yang mereka miliki mereka sudah bisa menikmati sebuah layanan yang setara dengan perusahaan besar.
cloud-computing-kitchen-sink
Setelah kita bicara pengertian umum cloud computing selanjutnya kita akan membahas secara teknis bagaimana cloud computing dibangun, teknologi apa yang di gunakan dan bagaimana melakukan manajemen dan kontrol. Hampir semua Cloud Computing dibangun dengan teknologi virtuliasai, dengan teknologi ini kita dapat memaksimalkan kinerja hardare secara maksimal. Yang biasanya hardware hanya bekerja sekitar 20% kita dapat memaksimalkannya menjadi 85% dengan begitu tentunya akan menghemat biaya pengeluaran IT.
Tidak lama lagi Cloud Computing akan menjadi booming tidak hanya di luar negeri tetapi juga di Indonesia, lihat saja di situs-situs berita online operator-oprator seluler juga sudah mulai melirik bisnis ini, di samping perusahaan IT yang memang sudah berkecimpung di dunia ini terlebih dahulu. Dan tentunya kebutuhan untuk pekerja IT yang mempunyai kemampuan di bidang ini akan sanagt di butuhkan. Perusahaan besar yang tak ingin menempatkan data center mereka dipihak ketiga juga sudah mulai memikirkan teknologi ini dengan membuat sebuah private cloud sendiri, karena dengan ini mereka dapat menekan biaya oprasional IT mereka. Tentunya hal ini juga akan menambah peluang tenaga kerja pada bidang cloud computing, karena itu perusahaan-perusahaan besar juga menginginkan staf IT mereka memelajari teknologi ini, tak terkecuali buat para mahasiswa ini menjadi bocoran besar buat mereka,  mulailah belajar sejak dini, tanpa pengetahuan yang cukup anda hanya akan menjadi ahli madya atau sarjana pengangguran.
http://wss-id.org/blogs/andec/archive/2012/03/20/apa-itu-cloud-computing-bagaimana-membangunnya-dan-bagaiman-peluang-bagi-pekerja-it.aspx

- Teknologi Smart-TV akan semakin banyak digunakan.

Smart TV adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tren saat ini dimana sudah terintegrasi melalui internet dan fitur Web 2.0 ke berbagai set televisi modern serta konvergensi teknologi antara komputer dan set televisi masa kini. Perangkat ini difokuskan pada media interaktif online, Internet TV, konten over-the-top, serta on-demand streaming media. Smart TV seperti halnya dengan bagaimana internet, web widget, dan aplikasi software yang terintegrasi dalam smartphone modern, karenanya diberi nama Smart TV.
Teknologi yang memungkinkan Smart TV tidak hanya dimasukkan ke dalam pesawat televisi, tetapi juga perangkat seperti set-top box, Blu-ray player, konsol game, sistem Hotel televisi, dan perangkat pendamping lainnya. Perangkat ini memungkinkan user untuk mencari dan menemukan video, film, foto dan konten lainnya di web, pada saluran TV kabel lokal, pada saluran TV satelit, ataupun disimpan pada hard drive lokal.
Smart TV ini menjanjikan dunia yang lebih besar dengan pilihan pemberdayaan user. Tetapi karena teknologi ini telah mulai dikapalkan, ada baiknya Anda mengingat pepatah lama untuk waspada terhadap apa yang Anda inginkan.
http://portabel.web.id/1726/apa-itu-smart-tv/

- Perilaku komunkasi pengguna yang akan semakin berubah.
 Saat ini perilaku konsumen telko sudah berubah. Sekarang, penggunaan data semakin besar. Skema kontribusi sekarang berubah menjadi 25% (data & konten), 25% SMS, dan 50% (voice).

Ini membuktikan data menjadi kekuatan. Makanya, tantangannya tahun depan adalah dengan memberikan produk-produk yang sifatnya data kepada existing costumer. Sebab, konten, aplikasi, dan data menjadi kekuatan industri telekomunikasi. maka itu dibutuhkan keseriusan dari para provider telkom supaya para pelanggannya gak pada kabur