Selasa, 05 Maret 2013

Kenapa implementasi ipv6 di indonesia molor

Persoalan IPv6 tidak menjadi bahan bahasan dalam Munas APJII di Bali, 4-6 Juli 2012. Namun, tak urung muncul juga pembicaraan-pembicaraan nonformal seputar IPv6. 

Menurut Ketua Umum APJII 2009-22012, Roy Rahajasa Yamin, sampai sekarang IPv6 masih belum diimplementasikan secara langsung karena APJII masih melakukan beragam uji coba untuk penerapannya.

Rupanya, terdapat alasan lain yang membuat IPv6 sedikit molor diaplikasikan di Indonesia. Menurut seorang peserta Munas yang tidak mau disebutkan namanya, penggantian IPv4 ke IPv6 tidak semudah yang dibayangkan.

Selama ini ISP sudah merasa nyaman dengan pemakaian IPv4. "Untuk mendapatkan izin pemakaian IPv4 saja harus melalui proses yang panjang, belum lagi setiap ISP harus mengeluarkan banyak biaya untuk pemakaian internet protokol tersebut," ujar dia kepadamerdeka.com.

Dia menambahkan, tidak hanya biaya perizinan yang memberatkan, ISP juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli perangkat baru yang support dengan IPv6.

Walaupun IPv6 menjanjikan ruang yang lebih luas dan jaminan sekuritas yang lebih baik, tidak menjadi daya tarik bagi beberapa ISP untuk secara sukarela beralih menggunakan IPv6 sebagai pengganti internet protokol yang selama ini mereka gunakan, IPv4.
  
Roy menambahkan, IPv6 tidak akan menjadi bahasan dalam Munas karena dalam pokja dan rapat-rapat APJII lainnya hal itu sering dibahas. "Munas hanya akan membahas masalah seputar pemilihan ketua umum dan pengurus APJII periode 2012 - 2015," jelas Roy.

http://www.merdeka.com/teknologi/kenapa-implementasi-ipv6-di-indonesia-molor.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar