FGD “Kajian Pengaruh Investasi ICT Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia” dibuka oleh Ibu Septriana Tangkary selaku Kepala Puslitbang
APTIKA dan IKP, yang dihadiri oleh para pejabat eselon III dan IV, dan
para peneliti beserta staf di lingkungan Balitbang Kominfo, dengan
Narasumber Prof. Dr.Kalamullah Ramli, Dr.Djoni Hartono, Dr.Hary
Budiarto, dan Dr.Fritz Horas Silalahi.
Djoni Hartono, Dosen Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Ekonomi (PPFIE) Universitas Indonesia, mengatakan Tabel Input – Output
(IO) dari Badan Pusat Statistik (BPS) dapat menggunakan data tahun 2010
dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dapat di compare dengan versi Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD – Organization for Economic Co-operation and Development). Dalam sektor ICT manufacturing,
nilai IO bisa didapat dari statistik besar dan sedang. “Sayangnya, saat
ini data untuk industri kecil belum ada, dan BPS belum mempublikasikan
data tabel IO tahun 2010,” ungkap dosen Ilmu Ekonometri tersebut.
Hary Budiarto, Kepala Pusat Data Informasi dan Standarisasi BPPT,
menambahkan BPPT telah menerbitkan ICT indikator tahun 2000 – 2010, dan
menjadi ICT outlook Indonesia pada tahun 2011. “Kami bekerjasa
sama dengan BPS dalam mengumpulkan data mengenai definisi ICT menurut
OECD, namun fokusnya ke pendapatan rumah tangga,” ujar pakar Multimedia
tersebut.
Sementara, Fritz Horas Silalahi, Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM, menyampaikan kebijakan Viability Gap Fund (VGF), kebijakan tax holiday dan tax allowance
yang dapat mendukung perkembangan ICT di Indonesia. “Ada juga kebijakan
alokasi resiko, namun belum termasuk dalam sektor ICT. Jika dimasukkan,
dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur ICT,” ujar Dir.
Perencanaan Infrastruktur BKPM tersebut.
Kalamullah Ramli, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, KemKominfo,
menyarankan untuk mendapatkan data dari para pelaku industri telko yang
berinvestasi besar di software serta dari Federasi Teknologi
Informasi Indonesia (FTII). “Investasi ICT pada akses data oleh
perusahaan telko sudah sangat besar, namun belum maksimal keuntungannya,
sehingga mempengaruhi Average Revenue Per User (ARPU). Investasi data center, dan ekonomi kreatif juga perlu diperhitungkan”, ungkap Dosen Fakultas Teknik UI tersebut. (NM)
http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/blog/2013/04/24/fgd-kajian-pengaruh-investasi-ict-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-di-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar